Sabtu, 12 Februari 2011

TUKANG PARKIR

Kali ini saya aka bercerita tentang tukang parkir. Sepertinya semua orang pernah memakai jasa parkir kan? Kebanyakan tukang parkir akan menunjukkan tempat kita parkir dan memberi karsis pada kita. Segera kita beranjak pergi meninggalkan kendaraan. Setelah urusan kita selesai kita datang ke tempat parkir ngasih uang parkir dan karcis kemudian tukang parkir akan membantu mengambilkan kendaraan kemudian selesai. Komunikasi saya dengan tukang parkir yang biasa-biasanya hanya dua patah kata. “Kearah mana mbak?” kata tukang parkir. “Kesana Pak”, begitu selalu saya jawab. Tukang parkir kemudian mengarahkan motor saya dan selesai. Mungkin sama-sama sibuk ya…atau komunikasi seperti itu biasa saja…. Bagaimana menurut anda?
Bagi saya komunikakasi seperti itu biasa saja, tidak ada yang dirugikan. Bagaimana jika kita dilayani dengan ramah dan diajak ngobrol sebentar oleh tukang parkir? Apa kesan anda? Pengalaman ini selalu saya temui ketika saya parkir di suatu tempat belanja. Pak Parkir selalu bilang…”mari mbak, silahkan sebelah sana”. Kemudian setelah selesai, Pak Parkir mengambilkan motor saya. Saya menyerahkan karcis dan uang parkir, pak Parkir selalu bilang “terimakasih mbak”, dilanjutkan membantu menyebrangkan ke jalan dan ditutup dengan kata-kata “hati-hati ya mbak”.
He..he… tukang parkir ini ramah dan baik hati kan? Coba kalau pada suatu tempat ada dua tukang parkir, yang satu ramah dan yang satu biasa saja. Menurut saya, orang akan lebih memilih parkir di tempat tukang parkir yang ramah dan baik hati ini. Selama ini, saya baru menemukan tiga orang parkir yang ramah. Yang pertama yang saya ceritakan di atas, kedua adalah Bapak tukang parkir yang ada di pasar tempat saya sering belanja. Bapak parkir ini tidak banyak kata-kata seperti tukang parkir pertama. Bapak Parkir ini sering tersenyum, selalu mengucapkan terimakasih dengan tulus, dan selalu menyebrangkan ke jalan.
Tukang parkir ketiga adalah Bapak Parkir di kampus saya. Beliau ini sangat hafal dengan kami sekaligus motornya. Nah… kalau saya parkir, Bapak ini langsung menyapa dan memberikan banyak informasi. “Kuliah mbak?”, “yang sudah datang mbak A, mbak B, dan Pak C”, “dosennya belum datang mbak”, atau “lho kok baru datang, yang lain sudah seperempat jam yang lalu”, dan lain-lain. Ah…seandainya saja semua layanan publik di Indonesia dapat memberikan layanan dengan prima, betapa indahnya dunia. Wahai pustakawan…..ayo kita mulai dengan layanan di tempat kita…. Biasanya kendala yang saya hadapi adalah ketika sudah siang dan capek…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar